SEMARANG, jatengnetwork.com – Hingga September ini, penggunaan Produk Dalam Negeri (PDN) dalam belanja ABPN dan ABPD di Indonesia sudah mencapai realisasi 80%.
Sayangnya, baru sekitar 40% dari total angka serapa tersebut yang menggandeng UMKM.
“Karena ini menjadi peluang bagi Kadin untuk menggandeng pemerintah daerah bekerjasama memajukan UMKM," ujar Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah (LKPP) RI Hendrar Prihadi, Minggu 17 September 2023.
Hal itu disampaikannya dalam Sosialisasi On Boarding Katalog Elektronik bagi Pelaku Usaha yang dihadiri pengurus Kadin Kota Semarang di Hotel Dafam.
Baca Juga: Tip Upgrade Skill Investasi Saham yang Dapat Dilakukan Saat Waktu Senggang
“Kadin dapat mengumpulkan UMKM yang belum tayang e-Katalog-nya untuk bersama-sama dibimbing dan dibina. Wong gratis kok,” imbuhnya.
Hendi panggilan karibnya menambahkan bahwa total belanja ABPN dan ABPD di Indonesia mencapai Rp1000 trilyun yang kesemuanya bersepakat membelanjakannya untuk PDN.
Dengan peluang tersebut, setidaknya akan terbuka 5 juta tenaga kerja baru.
“Sayang problemnya masih banyak kualitas PDN yang belum terstandar. Ini juga peluang Kadin untuk turut serta memberikan pelatihan kepada mereka,” tandas Hendi.
Baca Juga: Kepolisian Telah Menerbitkan SKCK untuk Ganjar Pranowo dan Muhaimin Iskandar
Ketua Kadin Kota Semarang Arnaz Agung Andrarasmara menyambut baik sosialisasi ini.
Pihaknya akan terus berupaya menggandeng dan menggerakkan UMKM untuk meningkatkan kualitas produk dan masuk dalam e-katalog LKPP.
“Hingga saat ini, UMKM di Jateng baru 17% atau sekitar 300 ribu lebih UMKM yang masuk di e-katalog. Masih banyak peluang untuk masuk ke e-katalog,” tandasnya.
Baca Juga: Ganjaran Buruh Terus Gaungkan Ganjar sebagai Presiden Pilihan Buruh Indonesia
