JATENGNETWORK.COM - Dalam beberapa tahun terakhir, masalah kesehatan mental mulai menarik perhatian.
Isu tersebut mengemuka dan menjadi topik perbincangan yang sering di media sosial.
Hal ini dibuktikan dengan menjamurnya lagu dan film yang membahas masalah ini.
Selain itu, banyak artis, influencer, YouTuber, dan selebriti kini berani berbagi pengalamannya dengan gangguan kejiwaan mereka.
Oleh karena itu, masyarakat mulai teredukasi dan sadar akan kesehatan mental.
Padahal, ini merupakan langkah awal atau bentuk baik pembangunan Indonesia.
Namun sayangnya hal tersebut sering disalahpahami bahkan menjadi trending.
Jadi ada yang disebut self diagnosis mental illness.
Self-diagnosis adalah proses mendiagnosis sendiri suatu kelainan/penyakit berdasarkan pengetahuan diri atau informasi yang diperoleh secara mandiri dari buku, internet, atau pengalaman pribadi atau keluarga.
Baca Juga: Awas! Waspada Kesehatan Mental Terganggu, Ingat Hal Ini!
Tentu saja, ini buruk dan bisa berbahaya. Perilaku diagnosa diri ini dapat menyebabkan kekhawatiran yang tidak semestinya, penanganan yang salah, dan bahkan kesehatan yang buruk.
Hal ini didukung oleh data dari Millennial Mindset Research.
Studi ini menemukan bahwa hingga 37% dari milenium yang mengambil bagian dalam penelitian ini telah melihat informasi kesehatan mental online dan masalah kesehatan mental yang didiagnosis sendiri yang sebenarnya tidak mereka miliki, menimbulkan kecemasan dan kekhawatiran terhadap kesehatan mentalnya.
