Masuk ke Rebo Wekasan di Bulan Safar, Bolehkah Mengerjakan Amalan Untuk Menolak Bala?

- Selasa, 20 September 2022 | 11:59 WIB
 Amalan di rabu terakhir bulan Safar atau Rebo Wekasan adalah amalan yang biasa dikerjakan untuk menolak bala dan hukum mengerjakannya (Pixabay.com)
Amalan di rabu terakhir bulan Safar atau Rebo Wekasan adalah amalan yang biasa dikerjakan untuk menolak bala dan hukum mengerjakannya (Pixabay.com)

 

JATENGNETWORK.COM - Amalan di rabu terakhir bulan Safar atau Rebo Wekasan adalah amalan yang biasa dikerjakan untuk menolak balak dari kesialan atau Tasaum dalam bulan tersebut.

Amalan yang biasa dikerjakan dalam Rebo Wekasan seperti sholat 4 rakaat dengan membaca surah Al-Fatihah dan diiringii membaca surah surat Al-Kautsar 17 kali lalu surat Al-Ikhlas 5 kali, surat Al-Falaq dan surat An-Naas masing-masing sekali.

Dipercayai bahwa bagi yang mengerjakan, akan datang segala kemurahan Allah yang akan menjaga kita dari semua bala bencana yang turun di hari itu sampai sempurna setahun.

Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan di Bulan Safar dan Hukum Mengerjakannya

Lantas apakah benar jika di Rebo Wekasan bulan Safar adalah bulan naas seperti yang dipercayai kebanyakan orang?

Perlu diketahui bahwa istilah hari naas yang terus menerus disebut sebagai yawmi nahsin mustammir adalah istilah yang juga terdapat dalam hadits Nabi.

Tepatnya dalam Faidh al-Qadir, juz 1, halaman 45 yang tim JN lansir dalam laman NU Online dimana Rasulullah bersabda, "Akhiru Arbi’ai fi al-syahri yawmu nahsin mustammir (Rabu terakhir setiap bulan adalah hari sial terus)."

Baca Juga: Percaya Rebo Wekasan adalah Hari Nahas, Haram? Begini Penjelasannya

Adapun memang, anggapan hari naas sebagai hari sial ini sudah ada dijaman jahiliah yang kemudian masih dipercayai oleh para muslimin dijaman sekarang.

Padahal jelas, dalam kepercayaan tersebut sangat bertentangan dengan hadits sahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah berikut :

"Tidak ada wabah (yang menyebar dengan sendirinya tanpa kehendak Allah), tidak pula ramalan sial, tidak pula burung hantu dan juga tidak ada kesialan pada bulan Shafar. Menghindarlah dari penyakit kusta sebagaimana engkau menghindari singa." (HR Imam Bukhari dan Muslim).

Namun ada juga pandangan menurut Syekh Abdul Hamid Quds, dalam kitabnya Kanzun Najah Was-Surur fi Fadhail Al-Azminah wash-Shuhur, menjelaskan bahwa banyak para Wali Allah yang mempunyai pengetahuan spiritual yang tinggi (kasyaf) mengatakan bahwa pada setiap tahun, Allah SWT menurunkan 320.000 macam bala bencana ke bumi dan semua itu pertama kali terjadi pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Baca Juga: 5 Amalan Hari Jumat yang Pantang Dilewatkan

Halaman:

Editor: Aisya Nur Aziza

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X