Percaya Rebo Wekasan adalah Hari Nahas, Haram? Begini Penjelasannya

- Selasa, 20 September 2022 | 12:29 WIB
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hukum mempercayai tradisi amalan untuk Rebo Wekasan yang disebut hari nahas di bulan Safar (ist)
Berikut ini adalah penjelasan mengenai hukum mempercayai tradisi amalan untuk Rebo Wekasan yang disebut hari nahas di bulan Safar (ist)

 

JATENGNETWORK.COM - Rebo Wekasan adalah tradisi yang biasa dilakukan untuk memohon perlindungan dari Allah SWT dari kesialan, nahas, atau tolak bala.

Dimana untuk membahas bab persoalan tentang Tasaum atau kesialan ada beberapa pandangan yang sekiranya bisa menjawab apakah hari sial ada dalam islam.

Pandangan pertama adalah terkait seorang alim dengan ilhamnya yang mengatakan bahwasannya, seorang wali dengan tingkat spiritual yang tinggi (kasyaf) menyebutkan ada setidaknya 320.000 bala bencana ke bumi yang semuanya itu dimulai pada hari Rabu terakhir di bulan Safar.

Baca Juga: Masuk ke Rebo Wekasan di Bulan Safar, Bolehkah Mengerjakan Amalan Untuk Menolak Bala?

Didukung oleh sebuah istilah "yawmi nahsin mustammir" yang tersebut dalam Faidh al-Qadir, juz 1, halaman 45 yang tim JN lansir dalam laman NU Online dimana Rasulullah bersabda, "Akhiru Arbi’ai fi al-syahri yawmu nahsin mustammir (Rabu terakhir setiap bulan adalah hari sial terus)."

Namun berdasarkan hadist shahih yang diriwayatkan oleh Imam Bukhari dan Imam Muslim dari Abu Hurairah bahwa tidak ada wabah yang menyebar dengan sendirinya kecuali atas kehendak Allah termasuk kesialan pada bulan Safar.

Dipertegas kembali dari pernyataan Buya Yahya yang tim JN kutip dari channel YouTubenya Al Bahjah TV bahwasannya Rebo Wekasan yang disebut hari nahas, hari celaka, hari buruk, atau hari bala adalah tidak ada.

Baca Juga: Amalan Rebo Wekasan di Bulan Safar dan Hukum Mengerjakannya

Bagi Buya Yahya yang disebut hari nahas adalah hari dimana kita bermaksiat.

"Hari bencana adalah hari kita bermaksiat, jangan percaya hari rabu hari maksiat, bulan Safar bulan celaka. Gak ada itu semuanya, hari Allah adalah baik semuanya," jelas Buya. 

Adapun dengan datangnya istilah Rebo Wekasan jangan dikatakan sebagai omongan nabi, bersumber dari Rasul, karena amalan tersebut tidak ada dalam Al-Quran dan hadist.

Baca Juga: 5 Amalan Hari Jumat yang Pantang Dilewatkan

Lalu bagaimana hukumnya jika kita mempercai Rebo Wekasan dan mengerjakan amalannya?

Halaman:

Editor: Aisya Nur Aziza

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X