JATENGNETWORK.COM - Upacara Tedak Siten merupakan sebuah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan untuk melakukan syukuran atas anak yang sudah bisa berjalan untuk pertama kali.
Tradisi ini adalah tradisi yang amat ditunggu-tunggu oleh para orang tua untuk menyambut tumbuh kembang sang anak yang mulai sudah bisa berjalan.
Upacara ini biasanya dilakukakan saat anak sudah mencapai usia 7 bulan.
Baca Juga: Hukum Menghitung Hari Pernikahan dan Kecocokan Jodoh Lewat Weton Menurut Islam
Tedak Siten sendiri bersal dari dua kata yaitu Tedhak yan berarti menampakkan kaki dan Siten yang berarti Siti atau bumi.
Adapun upacara Tedak Siten ini memiliki makna agar anak-anak akan belajar mandiri di masa yang akan datang.
Nah, berbicara soal upacara Tedak Siten, bayi akan dibawa untuk menapaki jadah atau beras ketan yang diberi 7 warna.
Dimana warna dari jadah tersebut adalah hitam, kuning, hijau, biru, merah, putih, jingga, yang masing-masing warna tersebut memiliki arti dan makna sebagai berikut:
1. Merah
Warna merah sendiri memiliki arti keberanian dimana warna merah pada jadah yang akan diinjak bayi 7 bulan akan dituntun untuk menjadi anak yang berani.
2. Putih
Seperti warnanya, putih memiliki arti kesucian yang berarti diharapkan setelah menapakkan kaki di jadah putih si bayi akan tubuh menjadi seseorang yang memiliki hati yang suci.
Artikel Terkait
Kilas Balik Perjalanan Hidup Ratu Elizabeth II, Kisah Masa Muda hingga Bertakhta
Amalan Rebo Wekasan di Bulan Safar dan Hukum Mengerjakannya
Masuk ke Rebo Wekasan di Bulan Safar, Bolehkah Mengerjakan Amalan Untuk Menolak Bala?
Percaya Rebo Wekasan adalah Hari Nahas, Haram? Begini Penjelasannya
Hukum Menghitung Hari Pernikahan dan Kecocokan Jodoh Lewat Weton Menurut Islam