Tedak Siten, Tradisi Adat Jawa dan Arti 7 Warna Pada Masing-masing Jadah

- Senin, 26 September 2022 | 11:01 WIB
tradisi Tedak Siten adat Jawa yang diperuntukkan bayi berusia 7 bulan yang baru mulai berjalan, ini arti warna masing-masing jadah (Nusabudaya/Ade Julian Vrasdika)
tradisi Tedak Siten adat Jawa yang diperuntukkan bayi berusia 7 bulan yang baru mulai berjalan, ini arti warna masing-masing jadah (Nusabudaya/Ade Julian Vrasdika)

 

JATENGNETWORK.COM - Upacara Tedak Siten merupakan sebuah tradisi masyarakat Jawa yang dilakukan untuk melakukan syukuran atas anak yang sudah bisa berjalan untuk pertama kali.

Tradisi ini adalah tradisi yang amat ditunggu-tunggu oleh para orang tua untuk menyambut tumbuh kembang sang anak yang mulai sudah bisa berjalan.

Upacara ini biasanya dilakukakan saat anak sudah mencapai usia 7 bulan.

Baca Juga: Hukum Menghitung Hari Pernikahan dan Kecocokan Jodoh Lewat Weton Menurut Islam

Tedak Siten sendiri bersal dari dua kata yaitu Tedhak yan berarti menampakkan kaki dan Siten yang berarti Siti atau bumi. 

Adapun upacara Tedak Siten ini memiliki makna agar anak-anak akan belajar mandiri di masa yang akan datang.

Nah, berbicara soal upacara Tedak Siten, bayi akan dibawa untuk menapaki jadah atau beras ketan yang diberi 7 warna.

Baca Juga: Inilah 6 Weton yang Bakal Dapat Rezeki Berlimpah di Bulan Oktober 2022, Cek Apakah Kamu Salah Satunya?

Dimana warna dari jadah tersebut adalah hitam, kuning, hijau, biru, merah, putih, jingga, yang masing-masing warna tersebut memiliki arti dan makna sebagai berikut:

1. Merah

Warna merah sendiri memiliki arti keberanian dimana warna merah pada jadah yang akan diinjak bayi 7 bulan akan dituntun untuk menjadi anak yang berani.

2. Putih

Seperti warnanya, putih memiliki arti kesucian yang berarti diharapkan setelah menapakkan kaki di jadah putih si bayi akan tubuh menjadi seseorang yang memiliki hati yang suci.

Halaman:

Editor: Aisya Nur Aziza

Tags

Artikel Terkait

Terkini

X