JATENGNETWORK.COM – Pengurus Pusat (PP) Muhammadiyah telah menetapkan 1 Ramadhan 1444 H jatuh pada Kamis 23 Maret 2023.
Karenanya, ibadah solat tarawih perdana akan dilaksanakan mulai Rabu malam.
Imbasnya, pelaksanaan solat tarawih perdana akan berbarengan dengan pelaksanaan Nyepi di Bali.
Oleh karena itu PP Muhammadiyah mengimbau agar seluruh umat bertoleransi.
Baca Juga: BUKAN SPOILER! Berikut Sinopsis dan Pemeran Film Horor Sewu Dino yang Tayang Lebaran 2023
Hari Raya Nyepi di Bali, dilaksanakan oleh pemeluk agama Hindu, dengan tidak melakukan berbagai kegiatan.
Mulai dari menyalakan api atau lampu, melakukan kegiatan fisik atau bekerja, keluar rumah dan menikmati hiburan atau rekreasi.
Ketua Majelis Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah Provinsi Bali, Muhammad Saffaruddin berharap agar pelaksanaan tarawih pertama bulan Ramadan agar berjalan penuh toleransi kepada masyarakat Hindu.
Baca Juga: Doa dan Hukum Tradisi Ziarah Kubur Menjelang Bulan Ramadhan 2023
Saffarudin menghimbau agar pelaksanaan ibadah tarawih tidak mengganggu pemeluk Hindu yang sedang melaksanakan ritual Nyepi.
“Kalau jauh jarak rumah dengan tempat ibadah disarankan lebih baik tarawih perdana di rumah saja, tapi bilamana dekat, dan masjid atau musala itu menyelenggarakan salat berjamaah serta dapat izin aparat setempat, maka tidak jadi masalah, dengan catatan bisa diselenggarakan tanpa ada hal-hal yang bisa bersinggungan (mengganggu Nyepi),” kata dia, dikutip dari Muhammadiyah.or.id, Jumat 10 Maret 2023.
Apabila ada izin untuk kegiatan di luar rumah oleh aparat pemerintah setempat, di sarankan agar pergi ke rumah ibadah (masjid) dengan berjalan kaki.
Baca Juga: Hari Perawat Nasional 17 Maret, Begini Sejarahnya!
Selain itu, dihimbau agar masjid mengatur minim pencahayaan dan tidak penggunaan pengeras suara.