Teori tewasnya keluarga di Kalideres, penganut kepercayaan atau sikap asosial?

- Senin, 28 November 2022 | 21:56 WIB
Tewasnya keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih dalam proses penyelidikan
Tewasnya keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, masih dalam proses penyelidikan

JATENGNETWORK.COM - Kabar tentang tewasnya satu keluarga di Kalideres, Jakarta Barat, awal November silam memang masih menyimpan banyak misteri.

Pasalnya, baik dari pihak kepolisian hingga saat ini masih belum menemukan jawaban, apa motif dari tewasnya satu keluarga tersebut.

Penyelidikan masih terus dilakukan oleh pihak kepolisian yang turut menggandeng tim forensik untuk mengungkap kebenaran.

Satu per satu temuan pun ditemukan seperti adanya kesaksian dari pegawai koperasi, juga transaksi jual-beli yang dilakukan melalui ponsel.

Baca Juga: Berjaya di Tahun 2023, Weton Rabu Pon Bakal Menuai Kabar Baik, Selamat!

Berdasarkan temuan-temuan terbaru tersebut, opini masyarakat beralih pada sikap ‘asosial’ yang kemungkinan dimiliki oleh anggota keluarga tersebut.

Asosial merupakan perilaku menutup diri dari masyarakat yang dilakukan secara sukarela.

Biasanya, sikap asosial ini akan tampak pada orang-orang yang memiliki karakter introvert. Akan tetapi, jika bicara sikap asosial yang ekstrem, sikap asosial dapat timbul pada orang-orang yang memiliki kondisi klinis tertentu.

Pada hasil temuan awal, para jenazah dinyatakan dalam keadaan kering dan otot pada lambung telah mengecil.

Baca Juga: Jelang Akhir Semester Ganjil dan Akhir Tahun, Kapan Sekolah SD, SMP, SMA Provinsi Jateng Libur?

Temuan awal yang diungkap ke publik ini kemudian membuat masyarakat berasumsi bahwa para jenazah tewas akibat kelaparan.

Lantas, kemudian terungkap pula bahwa di dalam rumah telah ditemukan lilin merah, bedak bayi, dan kapur barus dengan jumlah yang cukup banyak.

Dengan adanya dua temuan tersebut, masyarakat kemudian beropini bahwa para anggota keluarga keluarga yang tewas di Kalideres tersebut merupakan penganut ajaran Apokaliptik.

Kendati demikian, opini tersebut kemudian terbantahkan sebab di dalam TKP tidak ditemukan adanya arsip ataupun buku-buku yang mengindikasikan bahwa anggota keluarga tersebut merupakan penganut dari suatu aliran tertentu.

Halaman:

Editor: Nurul Wakhid

Tags

Terkini

X